Saturday, 16 October 2021

Cara Mengetahui Mutasi Lovebird Blue, Aqua Dan Lovebird Turquoise

Lovebird Mutasi yaitu perubahan yang terjadi pada bahan genetik, entah itu dari urutan gen ataupun dari taraf kromosomnya. untuk Mutasi yang pada tingkat kromosomal ini pada umumnya disebut dengan tingkat aberasi.

Mutasi yang terdapat pada gen ini yang mengarahkan ke timbulnya alel gres untuk dasar utama memunculkan kombinasi warna gres dan jenis spesies baru.

Mungkin untuk sa'at ini, mayoritas para penangkar lovebird yang ada di Indonesia sering sekali melakukan percobaan-percobaan dari jenis lovebird lainnya untuk mengakibatkan anakan gres dan menciptakan warna-warna tertentu yang unik dan bermacam-macam.


Untuk cara yang dilaksanakan oleh para penangkar juga sangatlah beragam, Ada yang memelihara dengan beberapa ekor burung jantan dan beberapa ekor burung betina dalam hal ini lazimdisebut dengan satu sangkar koloni.

Lovebird dalam kandang koloni tersebut akan di biarkan untuk memilih pasanganya sendiri, berikutnya anda akan melihat warna dari anakan yang mau didapatkan nantinya sehabis berproduksi.

akan namun ada juga penangkar yang menjodohkan indukan dari jenis jantan warna A dengan jenis indukan betina yang berwarna B dalam kandang soliter.

Apabila anakan yang ditemukan nantinya mempunyai warna unik yang membentuk spesies gres dan  juga jarang dimiliki oleh penangkar yang lain, maka untuk pasangan dari indukan ini mampu dijadikan selaku penghuni tetap di kandang tersebut.

Mutаѕі Aԛuа, Turԛuоіѕе, dаn Mutаѕі Bluе Lоvеbіrd

Untuk kau yang mau menjajal mutasi Lovebird, usahakanlah anda tau ihwal jenis mutasi Lovebird tersebut, Seperti mutasi Aqua, Turquoise, dan juga mutasi yang terdapat pada Blue Lovebird dibawah ini.

Mutаѕі Lоvеbіrd Bluе

Mutasi Lovebird blue ini juga diyakini bermula dari jenis agapornis personatus yang Kemudian untuk yang jenis fischeri, nigrigenis, dan lilianae, mutasi blue Lovebird ini didapatkan dari hasil jenis transmutasi.

Untuk mutasi jenis blue Lovebird juga ada pada jenis roseicollis, tetapi untuk yang jenis dengan roseicollis bila hal itu adalah hasil pengembangan dari jenis turquoise.

Sehingga jikalau diteliti secara genetik maka ada mutasi true blue pada jenis roseicollis, namun hal tersebut tetap mutasi ke warna blue, sedangkan untuk sifat penurunan blue ialah autosomal recessives serta secara teknis.

Untuk mutasi pada jenis blue Lovebird ini dikarenakan hilangnya psittacin dengan lengkap atau dimengerti dengan ungkapan CPR (Complete Psittacin Reduction).

PPR Pаrtіаl Pѕіttасіnе Rеduсtіоn

Untuk mutasi blue Lovebird ini juga telah berkembang menjadi lebih luass pada saat ini. kini ini juga sudah sering kita lihat dengan adanya mutasi yang berwarna antara green serta blue yang banyak di perbincangkan oleh penangkar.
dalam hal ini Untuk warna yang demikian disebut dengan apple blue sea green serta sering disebut selaku true blue.

Bagi penangkar yang belum tahu dengan ungkapan peternak mutasi PPR (Partital Psittacin Reduction) maka sulit sekali untuk dimengerti.

Kemudian untuk warna mutasi dar jeni lovebird yang demikian ini sering terlihat seperti warna biru, Namun yang bantu-membantu warna ini bukanlah hasil dari mutasi blue aslinya.

Mutаѕі Bluе Aԛuа Lоvеbіrd

Mutasi dari blue aqua ini merupakan hasil dari kurangnya psittacin sebanyak 50% Dengan demikian, warna burung ini terlihat ibarat antara hijau dan warna biru. Untuk Mutasi dari jenis ini juga sebelumnya dikenali dengan ungkapan sea green, sea blue, ivory, pastel serta pastel blue. Akan tetapi jikalau disesuaikan dengan tawaran internasional, mutasi blue aqua ini sesudahnya dilabel dengan istilah aqua, tergolong akronim dari aquamarine.Hingga sa'at ini, mutasi jenis Lovebird aqua cuma ada dalam jenis roseicollis.

Mutаѕі Bluе Turԛuоіѕе Lоvеbіrd

Mutasi blue turquoise pada jenis roseicollis sudah dipahami semenjak tahun 70-an. Kemudian untuk yang jenis fischeri serta jenis personatus gres ada sekitar tahun terakhir ini.

Lain halnya dengan aqua, turquoise bahkan jenis ini terjadi pengurangan psittacin yang banyak sekali macam ragam. Untuk bagian tubuh, psittacin ini berkurang meraih 90%, Kemudian pada kepingan sayap cuma mengalami pengurangan kurang lebih sekitar 65% saja.

Untuk alhasil yakni tubuh pada burung mempunyai warnanya nyaris rata biru, sementara untuk bagian sayapnya lebih dominan warna hijau.