Thursday, 15 September 2016

Dr Nayantara Santhi

Hasilnya, responden wanita berpeluang 50 persen lebih besar untuk susah tidur atau insomnia. Dan begitu dicocokkan dengan beberapa aspek yang bersangkutan dengan ritme sirkadian mereka, peneliti akhirnya menemukan bahwa ini terjadi karena wanita memiliki ritme yang diatur 1,7 - 2,3 jam lebih cepat daripada pria.

Inilah yang menjadi alasan mengapa wanita sulit sekali untuk bisa tidur, dan sering merasa kelelahan begitu terjaga sebab mereka harus 'berjibaku' dengan jam tubuh me. Di sisi lain, wanita juga lebih tahan melek di pagi hari ketimbang pria.

"Persoalannya, ritme sirkadian yang seperti ini membuat fungsi otak wanita di pagi hari menjadi menurun. Ini tentu terasa dampaknya jika mereka harus bekerja di shift malam seperti pada perawat, petugas keamanan ataupun polisi," tutur salah satu peneliti, Dr Nayantara Santhi seperti dilaporkan www.surrey.ac.uk.